Cara Menghitung Inventory Turnover
Untuk menghitung inventory turnover, kita perlu mengumpulkan dua informasi utama, yaitu nilai total penjualan dan nilai persediaan rata-rata. Berikut adalah rumus dasar untuk menghitung inventory turnover:
Inventory Turnover = Total Penjualan / Nilai Persediaan Rata-rata
Menghitung Total Penjualan:
Total Penjualan dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua pendapatan dari penjualan barang dagang selama periode yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin menghitung inventory turnover dalam satu tahun, kita perlu menggunakan total penjualan selama satu tahun tersebut.
Tingkatkan Ketelitian Perkiraan Terhadap Permintaan
Cara pertama ini sangat penting karena kamu harus bisa memprediksi banyaknya permintaan produk perusahaan secara akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti tren, pengamatan perubahaan pasar serta memanfaatkan data-data penjualan tahun sebelumnya.
Apa Perbedaan Trader Aktif Dengan Trader Pasif?
Dalam dunia trading, ada dua pendekatan utama yang dapat diambil oleh seorang trader, yaitu trader aktif dan trader pasif. Kedua pendekatan ini memiliki filosofi, karakteristik, dan implikasi yang berbeda. Memahami perbedaan antara trader aktif dan...
Mengetahui tingkat kebutuhan persediaan
Inventory turnover juga dapat memberikan informasi tentang tingkat kebutuhan persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah persediaan yang disimpan karena barang tersebut akan cepat terjual.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, perusahaan mungkin perlu menambah jumlah persediaan yang disimpan untuk menjaga kelancaran proses produksi dan penjualan.
Bagaimana jika nilai turnover ratio semakin tinggi?
Jika inventory turnover semakin tinggi, ini dapat menunjukkan beberapa hal positif bagi perusahaan:
1. Efisiensi Operasional
Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat.
Hal ini dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.
2. Pengelolaan Persediaan yang Baik
Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien.
Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.
3. Kesehatan Keuangan
Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.
Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memiliki beberapa implikasi negatif, seperti:
1. Risiko Kehilangan Penjualan
Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi, ini bisa berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.
2. Kehilangan Kesempatan
Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya.
Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.
Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya
Menentukan strategi pemasaran yang tepat
Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, mungkin perlu dilakukan pengevaluasian terhadap produk yang dijual, termasuk mempertimbangkan untuk menghapus produk yang tidak laku dengan cepat dari daftar produk yang dijual.
Perbaiki Kategori atau Pengelompokkan Produk Anda
Kategorikan barang-barang yang ada sehingga pelanggan bisa lebih mudah mencarinya. Jika penataan barang membingungkan tentunya ini akan mempengaruhi penjualan.
Hal ini perlu diperhatikan karena jika customer bingung untuk membeli sebuah produk maka akan malas untuk kembali ke toko tersebut. berlaku untuk toko offline maupun online.
Buatlah pelanggan atau customer bisa menemukan barang yang dibutuhkan dengan mudah. Berikan detail yang baik pada tempat meletakkan barang.
Berbisnis memang tidak mudah dan butuh banyak pengetahuan serta ilmu yang harus diterapkan agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Menjadi pebisnis harus tekun dan rajin. Menambah pengetahuan seputar bisnis yang digeluti serta mengupdate terus pengetahuan umum sekitar sangat diperlukan.
Baca juga: Cara Otomatis Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi
Menggali informasi rumus inventory turnover adalah salah satu bentuk dari usaha pebisnis untuk bisa mengelola usaha dengan baik.
Sebab bisnis tidak jauh-jauh dari masalah pengaturan keuangan yang baik dan benar, agar bisa tercapai hal tersebut maka perlu banyak belajar dan menggali informasi seputar dunia keuangan.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan proses pembukuan pada bisnis, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap, mudah digunakan, dan bisa digunakan kapan saja, dimana saja seperti Accurate Online.
Accurate Online merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dan telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.
Anda dapat mengitung semua rasio keuangan dan persediaan dengan mudah menggunakan Accurate Online.
Jadi tunggu apalagi? Gunakanlah Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :
Bagaimana cara menghitung inventory turnover?
Berikut adalah cara menghitung inventory turnover dengan menggunakan gaya tulisan manusia dan kata-kata unik sesuai konteks:
Meningkatkan efisiensi pemakaian modal
Inventory turnover yang tinggi juga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian modal perusahaan. Jika perusahaan memiliki inventory turnover yang tinggi, maka modal yang terpakai untuk menyimpan persediaan akan lebih sedikit.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, maka modal yang terpakai untuk menyimpan persediaan akan lebih banyak. Dengan demikian, meningkatkan inventory turnover dapat membantu perusahaan menghemat biaya dan meningkatkan laba.